Banyak bisnis fokus membuat konten yang viral—banyak views, banyak likes, dan banyak komentar. Tetapi kenyataannya, views tidak selalu sama dengan penjualan. Dalam dunia bisnis, yang terpenting bukan seberapa banyak orang melihat konten Anda, tetapi seberapa banyak yang akhirnya membeli.
Untuk itu, Anda butuh strategi konten yang dirancang untuk konversi, bukan sekadar hiburan. Artikel ini membahas bagaimana bisnis dapat membuat konten yang menarik dan menghasilkan penjualan secara konsisten.
A. Apa Itu Konten yang Berorientasi Penjualan?
Konten berorientasi penjualan adalah konten yang dibuat untuk:
- mendidik calon pelanggan,
- membangun kepercayaan,
- memberikan solusi,
- dan mengarahkan audiens untuk membeli.
Konten seperti ini tidak harus agresif menjual, tetapi memberikan nilai yang relevan hingga audiens merasa keputusan membeli muncul secara alami.
B. Perbedaan Konten Viral vs. Konten Penjualan
| Konten Viral | Konten yang Menghasilkan Penjualan |
|---|---|
| Fokus pada hiburan & emosi cepat | Fokus pada kebutuhan & masalah pelanggan |
| Bisa menarik audiens yang tidak relevan | Mengarah pada audiens yang kemungkinan besar membeli |
| Dampak jangka pendek | Dampak jangka panjang — repeat customer |
| Metode push | Metode pull (customer datang sendiri) |
C. Komponen Utama Strategi Konten untuk Penjualan
1. Memahami Target Audiens Secara Mendalam
Anda harus tahu:
- apa yang mereka butuhkan,
- apa yang mereka takutkan,
- apa yang membuat mereka menunda membeli,
- apa motivasi terbesar mereka.
2. Menyusun Funnel Konten (TOFU–MOFU–BOFU)
Funnel konten membantu konten bekerja lebih sistematis.
- TOFU (Top of Funnel): konten edukasi untuk menarik audiens baru
- MOFU (Middle of Funnel): konten yang membangun kepercayaan
- BOFU (Bottom of Funnel): konten yang mendorong konversi
3. Fokus pada Value, Bukan Jumlah Konten
Satu konten berkualitas yang menjawab masalah pelanggan jauh lebih efektif daripada 20 konten viral tanpa arah.
4. Memiliki CTA (Call to Action) yang Jelas
CTA memberi arahan pada audiens — tanpa CTA, mereka tidak tahu apa langkah selanjutnya.
Contoh CTA:
- “Cek domain premium di Startupcomma”
- “Konsultasi SEO gratis”
- “Download template strategi marketing”
D. Jenis Konten yang Terbukti Menghasilkan Penjualan
1. Konten Edukasi
Edukasi adalah cara paling efektif membangun kepercayaan.
- panduan “cara memilih domain bisnis”,
- artikel SEO,
- tutorial langkah demi langkah.
2. Konten Storytelling
Cerita membuat brand lebih manusiawi dan relatable.
- cerita di balik founder,
- kenapa menjalankan bisnis ini,
- bagaimana brand berkembang.
3. Konten Testimoni & Social Proof
Pelanggan lebih percaya pada pengalaman pelanggan lain.
- screenshot chat,
- video review,
- success story.
4. Konten Perbandingan & Review
- Aged domain vs expired domain
- SEO organik vs paid ads
- Hosting A vs Hosting B
5. Konten Tutorial Penggunaan Produk
Berikan contoh nyata bagaimana produk memberikan hasil.
6. Konten Penawaran (Sale Content)
- promo terbatas,
- bundling produk,
- diskon khusus member,
- paket layanan eksklusif.
E. Strategi Membangun Konten yang Menghasilkan Penjualan
1. Research Sebelum Membuat Konten
Gunakan tools seperti Google Trends, AnswerThePublic, dan GSC untuk mengetahui apa yang dicari audiens.
2. Buat Outline Konten yang Jelas
Setiap konten harus memiliki struktur:
- judul kuat,
- masalah yang relevan,
- pembahasan runtut,
- solusi praktis,
- CTA yang tepat.
3. Optimasi SEO
Konten tidak akan menghasilkan penjualan jika tidak ditemukan di Google.
4. Konsistensi Tone of Voice
Konten bisnis harus memiliki suara brand yang sama di semua platform.
5. Memanfaatkan Distribusi Konten
- TikTok
- Email newsletter
- YouTube
- Facebook Groups
6. Buat Konten Evergreen
Konten evergreen memberikan trafik dan lead sepanjang tahun.
7. Uji (A/B Test) Setiap Konten
- uji judul,
- uji CTA,
- uji durasi konten (short vs long),
- uji gaya visual.
F. Contoh Ide Konten Penjualan untuk Startupcomma
1. Edukasi Domain
- “Cara Memilih Domain untuk Bisnis Profesional”
- “Apa Itu Aged Domain dan Manfaatnya untuk SEO?”
2. Edukasi SEO
- “Kenapa Website Tidak Muncul di Google?”
- “Strategi SEO untuk Website Bisnis Pemula”
3. Konten Testimoni
- Success story pembeli domain
- Review layanan SEO yang Anda kerjakan
4. Konten Soft Selling
- “Domain Premium yang Cocok untuk Bisnis Kuliner”
- “Contoh Domain Pendek untuk Startup Baru”
5. Konten Promo
“Diskon Domain Aged Terbatas: 24 Jam!”
G. Kesalahan Umum dalam Strategi Konten Bisnis
- Hanya mengejar views tanpa strategi funnel
- Terlalu banyak hard-selling
- Tidak konsisten publish konten
- Konten tidak diarahkan ke CTA
- Tidak memahami audiens
- Kualitas visual buruk
- Caption terlalu panjang tetapi tidak ada nilai
H. Checklist Membuat Konten Penjualan yang Efektif
- Konten memecahkan masalah audiens?
- Topik relevan dengan produk?
- Ada CTA yang jelas?
- Visual menarik dan profesional?
- Optimasi SEO sudah dilakukan?
- Caption dan storytelling kuat?
I. Kesimpulan
Konten yang menghasilkan penjualan bukanlah konten yang paling viral — tetapi konten yang paling relevan, paling membantu, dan paling meyakinkan audiens bahwa brand Anda adalah solusi yang mereka cari.
Dengan strategi konten yang tepat, bisnis Anda bisa membangun kepercayaan, menarik leads, dan meningkatkan penjualan tanpa harus mengandalkan iklan besar-besaran.
Fokus pada edukasi, storytelling, dan solusi nyata — maka konten Anda akan bekerja sebagai mesin penjualan otomatis untuk bisnis Anda.

.png)